PRINGSEWU – Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman serta nyaman bagi peserta dididik dalam menimba ilmu, namun sepertinya hal ini tidak dirasakan oleh RH siswa SMK YPT Pringsewu kelas 11 jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listik.
Hal ini disebabkan beberapa waktu lalu RH sempat dianiaya oleh 2 orang tak bertanggung jawab di kantin depan sekolah. Akibat kejadian tersebut RH yang tinggal di Pekon Sukaratu Kecamatan Pagelaran ini belum berani ke sekolah tempatnya belajar.
Kepada media ini RH menuturkan bahwa kejadian bermula saat dirinya hendak memoto copy beberapa dokumen untuk pengajuan PIP di sekolah tersebut, saat melewati kantin yang berada di seberang sekolah dirinya bertemu dengan 2 orang dan menuduh dirinya salah satu pelaku pengeroyokan terhadap adiknya.
” Setelah saya di kroyok dan dipukuli oleh pelaku, saat itu keluar satpam sekolah membawa saya masuk ke sekolah, kemudian saat saya berusaha menghubungi orang rumah karena takut saat pulang nanti, namun saya dilarang menelepon ayah saya bahkan jika saya tetap nekat telpon saya diancam dikeluarkan dari sekolah oleh salah satu guru, ” papar Rh. Rabu (27/7).
Hal ini yang di sesalkan oleh orang tua RH, Menurut Suhita sudah seharusnya pihak sekolah memberikan perlindungan terhadap siswa, apalagi saat jam belajar masih menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi pada kejadian ini sekolah seperti lepas tanggung jawab dan terkesan acuh dan tidak perduli.
” Anak saya kan korban, terjadinya saat jam sekolah dan berada di lingkungan sekolah, sudah seharusnya pihak sekolah melakukan upaya agar tidak terjadi ha yang serupa, pihak sekolah malah mengembalikan persoalan ini kepada keluarga degan alasan pelaku merupakan pihak dari luar. Kemudian jangan kan datang untuk melihat kondisi anak saya, dari kejadian hingga hari ini pihak sekolah hanya sekali telpon pun itu memberi tahu bahwa RH hanya diberi ijin 1 hari, setelah itu harus kembali sekolah. Terus siapa yang memberi jaminan keselamatan anak saya karena masalah inibelum selesai sementara pihak sekolah terkesan cuci tagan.” Ucap Suhita.
Sementara itu, wakasiswa1 SMK YPT PRINGSEWU saat di temui diruangannya membenarkan bahwa memang telah terjadi tindak kekerasan terhadap siswa, namun terjadi diluar lingkungan sekolah dannmelibatkan pihak luar sekolah.
” Jadi yang jadi korban pemukulan memang siswa kami, namun pelaku merupakan pihak luar, karena persoalan itulah hal ini kami kembalikan ke keluarga, tetapi jika kami diminta untuk memediasi kami siap,” kilah Farid.(*)
Klik Gambar