TULANG BAWANG : “Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik,” Begitu juga harga BBM.
Prosesi menuju hajat pesta Demokrasi Tahun 2024 terus dilakukan, terutama jelang Pemilihan Legislatif atau Wakil Rakyatnya masyarakat Tulang Bawang. Kita sebagai masyarakat wajib mengetahui ini, karena menentukan nasib Daerah tempat kita tinggal, jangan nanti kita merasa sulit tapi tidak tau harus mengadu kemana.
Menurut Ketua Kpu Tulang Bawang Reka Punnata, bahwa ada penataan terhadap Daerah Pemilihan (Dapil).
Seperti di Dapil 5, yakni Kecamatan Dente Teladas yang mengalami pengurangan kursi, hal ini diantaranya disebabkan banyak berkurangnya jumlah penduduk didaerah tersebut, dari 7 kursi kini hanya menjadi 5 kursi, wah kok bisa yaa, ada apa nih.
Eits, sabar, mari kita simak. Jadi untuk 2 kursi tersebut serunya ditempatkan di Dapil 1, yang dahulunya Dapil 1 terdiri dari 2 Kecamatan, yaitu Menggala dan Menggala Timur, sekarang bertambah Kecamatan Banjar Baru. Sehingga menjadi 3 Kecamatan dan jumlah kursi dari 6 sekarang menjadi 8 kursi, makin banyak nih.
Kemudian, sisa 1 kursi ditempatkan di Dapil 7 yang semula dari 6 kursi terdiri dari 4 Kecamatan, yakni Penawar Aji, Gedung Aji, Meraksa Aji dan Rawapitu sekarang ditata menjadi 2 Dapil, lalu Dapil 7 Kecamatan Gedung Aji dan Meraksa Aji dan ditata menjadi Dapil 8 Kecamatan Rawa Pitu dan Penawar Aji.
Artinya Dapil 7 dipecah, hal ini dikarenakan secara geografis antara Kecamatan Rawa Pitu dengan Gedung Aji dan Meraksa Aji jaraknya jauh.
Semoga saja dengan begini bisa memaksimalkan pembagunan di Daerah-daerah yang sebelumnya belum maksimal, semoga saja para Wakilnya rakyat Tulang Bawang bisa mengemban amanah dan melawan angkara murka, hahaha. Sudah seperti dalam film kolosal saja.
Untuk lebih jelasnya bisa lihat di kolom gambar, jadi besok-besok jangan kaget ya kalo ada calon Anggota Dewan baru yang baru saja dilihat, siapa tau calon tersebut bisa juga memberikan warna baru bagi Tulang Bawang, jangan pesimis, dan jangan juga telalu gegap gempita.
Untuk para petugas yang mengawal urusan politik, selamat bertugas, Panwas, PPS, PPK atau apapun itu, semoga sehat selalu dan amanah dalam bertugas.
Jujur, saya malas bahas politik, ya karena begitulah, tapi perlu diketahui, bahwa : “Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik.
Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik.
Orang buta politik begitu bodoh, sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya seraya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, dan rusaknya perusahaan nasional serta multinasional yang menguras kekayaan negeri,” ditulis : Bertolt Brecht, penyair asal Jerman (1898-1956).
Jadi masih mau tidak perduli dengan politik ??. (fay/mad)
Klik Gambar