TULANG BAWANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulangbawang melalui puskesmas melakukan Fogging atau pengasapan sebagai tindak lanjut menyikapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Maret 2024.
“Beberapa kali kami sudah melakukan Fogging, namun itu saja tidak cukup, harus dibarengi pola hidup sehat dari masyarakat,” kata Kepala Dinkes Fatoni, melalui via WhatsApp, Kamis (21/03/2024).
Dia menyebutkan pada Januari ada 22 kasus, Februari jumlah kasus DBD ada 47 kasus dan Maret baru 9 kasus jumlah tersebut mengalami peningkatan pada Februari.
“Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan, belum ada pernyataan tertulis resmi, kami masih melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan,” ujar Bati Fatoni sapaan akrab Kadinkes Tulangbawang.
Bati Fatoni menuturkan, pemerintah daerah telah melalukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penularan DBD.
Ia juga menghimbau agar perilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan 3M plus yang mencakup kegiatan menguras dan menutup tempat penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air yang dikhawatirkan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Bati Fatoni menjelaskan DBD terjadi akibat infeksi virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aigypti.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan penyuluhan kesehatan dan siaran keliling kepada masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas se-kabupaten, membagikan bubuk abate, gerakan satu rumah satu jumantik, beserta edukasi yang berkaitan menambah wawasan masyarakat untuk mencegah penularan DBD.
Bati Fatoni meminta masyarakat melaporkan kejadian ke puskesmas setempat jika membutuhkan tindakan Fogging guna mencegah semakin menyebarnya penularan DBD.
“Fogging dilakukan sesuai petunjuk teknis melalui penelitian dan pertimbangan, jika keadaan darurat dan sangat diperlukan, kami lakukan Fogging di daerah yang cukup rawan penularan DBD,” ungkapnya. (fay/mad).
Klik Gambar