PRINGSRWU – Embung atau tendon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan. Secara operasional embung berfungsi mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak dimusim kemarau dan mencegah banjir dimusim penghujan.
Tak hanya itu, embung juga tidak terlepas dari keutamaan kualitas dari segi pembangunannya, agar dalam menampung debit air sangat tinggi nantinya mampu terhindar dari akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sehingganya bisa bertahan lama.
Namun, hal itu tidak terjadi pada pembangunan Embung/penampung air yang ada berlokasi di Desa Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu yang tampaknya dikerjakan secara asal-asalan tanpa memperhatikan mutu kualitas dan kuantitasnya.
Dikeluhkan WG, warga masyarakat setempat bahwa dengan adanya pembangunan embung tersebut merasa sangat senang, akan tetapi ada kekecewaan pada hasil pekerjaan fisiknya yang tidak mengutamakan kualitas bangunan, salah satunya pemasangan dinding embung terlihat pada adukan semen bisa dikelupas dengan jari tangan, kemudian pada lantai bangunannya sudah mengalami keretakan.
“Sebenarnya kami berterima kasih sebagai warga sudah dikasih pembangunan seperti ini, tapi kok sayangnya melihat hasil bangunannya sangat kurang bagus, ini sudah banyak yang retak-retak, bisa kita lihat dilokasi ada yang retak di bongkar kemudian di pasang lagi, sama banyak di tambal-tambal pakai plesteran semen yang pastinya kurang kuat dan tidak akan bertahan lama,” keluh WG kepada media ini, Sabtu (16/9/23).
Amir, Kepala Tukang pada Pekerjaan Pembangunan Embung saat dikonfirmasi mengatakan bahwa untuk takaran adukan sudah sesuai dengan menggunakan 1 zak semen 5 Argo pasir, kemudian alasan mengapa pasangan adukan terlihat rapuh dan retak-retak setelah terpasang hal itu disebabkan terik panasnya matahari.
“Adukan sudah 1/5 mas, kenapa seperti ini hasilnya dikarenakan panasnya matahari sehingga pasangan adukan rapuh retak-retak, kemudian ini semuanya akan kami rapihkan lagi mas,” dalih Amir.
Terpisah, Erik pengawas lapangan dari pihak Rekanan CV. Pesona Banyu Biru kepada media ini juga mengatakan bahwa segala kegiatan fisik sudah diserahkan ke Kepala tukang untuk mengatasinya, alasannya pun sama bahwa dampak panasnya terik matahari setiap hari.
“Itu sudah kita serahkan semua kepada Kepala Tukang, kalau adukannya kita sudah sesui semua, karena mungkin panasnya kali,” kilahnya.
Diketahui pada Papan Informasi bahwa kegiatan tersebut milik Dinas Pengelolaan Sumber Air Provinsi Lampung, dengan jenis pekerjaan Pembangunan Embung/Penampung Air, Lokasi Desa Waringsari Kecamatan Adiluwih, nilai kontrak Rp486.456.000, Tahun Anggaran 2023 yang di kerjakan oleh rekanan CV.Pesona Banyu Biru.(*)
Klik Gambar