TULANG BAWANG – Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tulangbawang, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) menggelar acara sosialisasi tentang pentingnya pencegahan Stunting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas di Kabupaten Tulangbawang. Sosialisasi ini diselenggarakan di Kampung Gedung Aji KNPI , Rabu (21/06/2023).
Acara yang dibuka oleh Penjabat (PJ) Bupati Tulangbawang Drs Qudrotul Ikhwan yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Bapak Dr Akhmad Suharyo, M.Si ini sesuai dengan amanat peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting.
Pemerintah Republik Indonesia menargetkan prevalensi stunting pada tahun 2023 menjadi 17 persen. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menyatakan pada 2022 angka stunting Indonesia yakni 21,6 persen tentu hal ini harus menjadi fokus tersendiri terutama bagi pemerintah pusat untuk terus berupaya maksimal dengan formula yang terbaik agar target nasional 17 persen pada tahun 2023 dapat tercapai dengan baik.
PJ Bupati Tulangbawang yang dalam hal ini diwakili oleh Akhmad Suharyo, menegaskan bahwa pemerintah kabupaten Tulangbawang sangat fokus dan serius dalam penurunan angka Stunting di wilayah Sai Bumi Nengah Nyappur.
Pasalnya Pemerintah kabupaten Tulangbawang sedang mempersiapkan generasi muda terbaik yang akan mampu bersaing dan memenangkan beragam kompetisi pada era bonus demografi hingga era Indonesia emas pada 2045.
“Stunting merupakan salah satu isu nasional yang mendapatkan perhatian lebih oleh pemerintah, termasuk pemerintah kabupaten Tulangbawang. Pada tahun 2022, angka prevalensi stunting kami menurut hasil Survei Status Gizi (SSGI) sebesar 10,2%. Angka tersebut melebihi apa yang ditargetkan oleh pemerintah pusat, yaitu sebesar 14%,” jelas Akhmad Suharyo.
Ia melanjutkan “Kami senantiasa berupaya untuk terus menurunkan angka prevalensi stunting di kabupaten Tulangbawang. Sebagai wujud keseriusannya, beberapa program telah dijalankan, seperti Grebek Stunting, program 1 kampung 1 perawat, serta monitoring dan pembinaan di lini PKB/PLKB, PPKBD, dan sub PPKBD. Saya harap seluruh pihak terkait dapat terus mendukung keberlangsungan program-program tersebut agar upaya kita dapat membuahkan hasil yang maksimal,” lanjutnya.
Ia juga menuruturkan bahwa Intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di masyarakat, yakni keluarga.
“Sinergi dan gotong-royong kita semua sangat dibutuhkan, mengingat penanganan stunting ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak terkait yang telah berkontribusi dalam usaha menurunkan angka stunting di kabupaten Tulangbawang. Semoga seluruh upaya yang telah dikerjakan berjalan dengan lancar sehingga kualitas SDM kabupaten Tulangbawang dapat semakin meningkat dan cita-cita kita untuk mewujudkan Tulangbawang sebagai kabupaten “UDANG MANIS”.
Sosialisasi tentang pentingnya pencegahan Stunting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas di kabupaten Tulangbawang ini digelar oleh Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. (fay/mad).
Klik Gambar